
KLIKTERKINI, SOPPENG - Kondisi bangunan SD Negeri 99 Labae di Desa Labae, Kecamatan Citta, Kabupaten Soppeng, kian memprihatinkan.
Berdasarkan pantauan lapangan, beberapa ruang kelas, terutama kelas 1, 2, dan 3, menunjukkan tanda-tanda kerusakan yang serius dan dinilai sudah sangat layak untuk direhabilitasi.
Yang paling mengkhawatirkan, tiang penyangga teras depan sekolah masih terbuat dari kayu dan terlihat lapuk. Keberadaan struktur ini dikhawatirkan membahayakan keselamatan siswa maupun guru, terutama saat hujan dan angin kencang.
Salah satu guru di sekolah itu menyebut kondisi bangunan sudah bertahun-tahun tak tersentuh perbaikan.
“Ruang kelas 1 sampai 3 sangat butuh perhatian. Demi kenyamanan belajar siswa, bangunan ini memang harus segera direhab,” ujar guru tersebut saat ditemui di sekolah.
Kepala SDN 99 Labae, Suriani, S.Pd., membenarkan bahwa pihak sekolah telah berulang kali mengajukan permohonan rehabilitasi ruang kelas, namun belum ada tanggapan dari pemerintah daerah.
“Sudah beberapa kali saya ajukan proposal rehab untuk ruang kelas 1, 2, dan 3, tapi sampai sekarang belum ditindaklanjuti. Padahal kondisinya cukup mengkhawatirkan,” kata Suriani, Senin, 8 September 2025.
Menurut dia, perbaikan mendesak diperlukan agar kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung dengan aman dan nyaman.
Kekhawatiran serupa juga datang dari orang tua siswa. Mereka berharap ada langkah cepat dari pemerintah kabupaten maupun dinas pendidikan untuk memperbaiki bangunan sekolah yang sudah renta tersebut.
“Kami ingin anak-anak belajar di tempat yang layak. Jangan tunggu sampai terjadi sesuatu dulu baru ada tindakan,” kata seorang wali murid yang enggan disebut namanya.
SDN 99 Labae menjadi satu dari sekian banyak sekolah di daerah pedalaman yang memerlukan perhatian serius, tidak hanya dari segi fasilitas, tetapi juga dalam pemerataan akses dan kualitas pendidikan.